Home » » Kecelakaan Kereta Api Di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Bangsal Mojokerto

Kecelakaan Kereta Api Di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Bangsal Mojokerto

Kecelakaan melibatkan dump truck dengan kereta api KRD Kertsono dari Kertosono tujuan Surabaya Kota pada tanggal 10 September 2014. Kecelakaan KA KRD terjadi di Perlintasan tanpa palang pintu Damarsih, Mojoanyar, Mojokerto tepat disebelah Eks (sleter) Stasiun Bangsal. Kecelakaan kereta terjadi pada pukul 05.45 setelah KA KRD lepas stasiun Mojokerto.

KRD Datang Stasiun Mojokerto pada pukul 06.33 dan berangkat kembali lima menit kemudian. Lokomotif penarik KA KRD CC2018353 (dipo induk SDT) dengan membawa 8 (delapan) rangkaian kereta dengan stamformasi dibelakang lokomotif KA Luar dinas, kereta aling-aling, Kereta 1 sampai dengan kereta 5 dan paling belakang adalah kereta pembangkit. Suara klakson atau semboyan 35 (tiga lima) masih original dari Divre karena loko ini bekas berdinas di Divre Sumatera. Tumben saya memilih duduk di kereta nomor dua (2) dari belakang, biasanya saya memilih duduk di kereta nomor satu (1).

KRD berangkat Mojokerto seperti biasanya tanpa ada hambatan sama sekali. Kecepatan mulai ditambah ketika melintasi PJL By Pass Mojokerto (sekar putih) kira-kira 80 kpj. Tepat 500 meter sebelum kejadian pak masinis sudah membunyikan S35 (klakson) yang sangat nyaring itu, karena memang prosedurnya ada simbol S35 nya. Saya mencoba memejamkan mata, tiba-tiba terasa benturan hebat pada kereta, sepertinya pak misinis me rem mendadak atau seperti sepeda motor dalam kecepatan tinggi kemudian di kurangi gigi operannya secara mendadak. Terasa sekali benturannya.

Kemudian kereta api KRD berhenti secara perlahan kurang lebih 500 m (lima ratus meter) dari tempat benturan tadi. Kami para penumpang ingin mengetahui ada apa gerangan yang terjadi di luar kereta dengan berhamburan keluar kereta. Warga pun banyak yang melihat ada apa gerangan, mungkin suara benturannya keras sekali, didalam kereta tidak terdengar benturannya, karena ruangan kedap ber AC. Sudah mengira terjadi kecelakaan, para penumpang mencari barangkali ada potongan tubuh manusia di sekitar kereta, mulai depan sampai dengan belakang, ternyata tidak di temukan. Kecelakaan terjadi pada pukul 05.45 WIB. Setelah berhenti hampir 10 (sepuluh) menit pak masinis memberi aba-aba dengan membunyikan klakson tanda kereta berangkat kembali. KRD berjalan perlahan dengan batas kecepatan 60 Kpj.

Perjalanan dari Stasiun Tarik (setelah tempat kejadian) sampai dengan Gubeng batas kecepatannya 60 Kpj. Sehingga KRD mengalami keterlambatan 25 menit dari jadwal sebenarnya.

Kondisi Lokomotif dan Dump Truck.

Kondisi lokomotif mengalami penyok pada bagian bemper, akan tetapi tidak sampai mengganggu perjalanan kereta api. Selang kompresor untuk pengereman juga masih berfungsi secara normal, karena rem nya masih pakem saat di lanjut dinas KA KRD.

kecelakaan kereta api vs truck
foto by ico ajha via E100SS

gambar kecelakaan kereta api
foto by Adhitya Dhita (penumpang KRD)

Sedangkan Kondisi dump truck yang sempat terseret atau terpental kondisinya cukup ringsek dengan korban meninggal dunia sopir dump truck tersebut. Entah bagaimana kronologisnya, yang jelas perlintasan tanpa palang pintu tersebut memang sangat rawan terhadap kecelakaan dengan kereta api. Terlebih Kereta api sudah melakukan hal prosedural dengan memberi aba-aba semboyan 35 (klakson) yang panjang. Peringatan bagi kita semua pentingnya disiplin dalam berlalu lintas terutama menyeberang perlintasan rel kereta api, apalagi tidak pakai palang pintu.

0 comments:

Post a Comment