Home » , » Longsor dan Banjir Menjadi Rintangan Perjalanan Kereta Api Kekinian

Longsor dan Banjir Menjadi Rintangan Perjalanan Kereta Api Kekinian

Hallo #railway mania. Musim hujan saat ini menjadi saat-saat yang sibuk bagi PT KAI. Adanya rintangan jalan menghambat perjalanan kereta api. Longsor dan Banjir Menjadi Rintangan Perjalanan Kereta Api Kekinian. Sebenarnya sudah sejak dari dulu, Banjir dan longsor itu ada, namun tidak semua musim penghujan mengakibatkan longsoran parah dan banjir yang parah. Kali ini ( Nov 2017) cukup mengganggu perjalanan kereta api.

Rinja Longsor

Rintangan jalan kereta api berupa longsoran terjadi di area Daop 2 Bandung. Longsoran tebing menimbun rel kereta api di beberapa titik. Ada banyak titik longsoran di berbagai tempat. Seperti kita ketahui bahwa Stasiun Tasikmalaya sampai Stasiun Cibatu melalui beberapa tebing. Tidak semua tebing tersebut dari bebatuan, ada yang dari tanah. Nah yang dari tanah itulah yang longsor menimbun rel kereta api.


Longsoran Kereta Api di Bandung


Evakuasi sudah dilakukan dan memakan waktu cukup lama. Beberapa kereta dari dan ke Bandung tidak bisa melintas area tersebut. Ada kereta yang memutar menuju Purwakarta kemudian lewat Cirebon dan Purwokerto. Hal ini jelas memakan waktu tempuh yang lama dan keterlambatan kereta tidak bisa dihindarkan lagi. Penumpang kereta api yang mengalami keterlambatan banyak tersebut diberi opsi untuk tetap melanjutkan perjalanan atau biaya perjalanan dikembalikan.

Banjir di Porong

Banjir di lintasan antara Stasiun Porong dan Stasiun Tanggulangin ini memang menjadi rutinitas tahunan. Namun skala banjirnya ada yang tidak sampai mengganggu perjalanan dan ada yang mengganggu perjalanan. Kali ini banjirnya sangat mengganggu perjalanan kereta api. Penumpang yang mau ke Banyuwangi, Malang, Blitar, Probolinggo, Jember, Kalisat terhambat di Bangil atau Sidoarjo.

Banjir di Porong


KA Jayabaya, Bima, Mutsel, Ranggajati, Logawa, Sritanjung, Probowangi, Mutim, Penataran, Komuter tidak bisa lewat banjir tersebut. Air menggenangi rel kereta api tertinggi di angka 90 cm an diatas rel. Padahal rel sudah ditinggikan dengan siram batu ballast atau kricak.

Penyebab banjir kali ini bukan dari ambrolnya tanggul Lumpur Lapindo, tetapi hasil limpahan air dari sungai.

Solusi untuk kereta api yang ke Malang, Banyuwangi, Jember adalah lewat Malang dan memutar jauh untuk tetap melayani penumpang.

Dari kedua rintangan jalan rel tersebut, Jelas PT KAI rugi secara materi dan kepercayaan pelanggan sedikit menurun. Sudah menjadi transportasi andalan, begitu kena rintangan jalan hancur sudah kepercayaan itu. Tapi semoga penumpang bisa mengerti penyebab keterlambatan itu dan tidak kapok naik kereta api.

Semoga Longsor dan Banjir bisa ditangai dengan baik dan memikirkan solusi kedepan yang jitu supaya rintangan jalan yang bersifat tahunan tidak terjadi lagi.